dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Kamis, 11 Januari 2018

Ayah Sang Penakluk Jerussalem

Bismillah . . .
Ayah Sang Penakluk Jerussalem
Siapa yang tak mengenal Shalahuddin sang Penakluk? tentulah Sang Penakluk tidak datang dengan sendirinya, pastilah dan sungguh dipastikan bahwa ada sosok penting dibalik kesuksesan seseorang. 
Najmuddin Ayyub bin Syadzi, Beliau adalah Seorang Amir Tikrit, Ayah seorang pemuda penakluk Jerussalem, Sultan Yusuf Shalahuddin Al-Ayyubi.  berasal dari suku Kurdi Rawadiyah yang mendiami sebuah desa bernama Dewin di Azerbaijan, yang kemudian mereka datang ke Irak. Benteng Tirkit adalah kota kuno, berada cukup dekat dengan kota Baghdad. Raja-raja kuno Persia membangun benteng ini sebagai gudang penyimpanan juga sebagai tempat mengintai dan mengawasi musuh. Kemudian pada 16 H kaum muslimin berhasil menaklukkan benteng ini di masa Khalifah Umar bin Khattab ra. Benteng ini terus berada dalam kekuasaan muslim hingga pada masa Daulah Saljuk. Najmuddin memiliki kedekatan dengan pimpinan keamanan Daulah ini hingga singkat cerita ia kemudian diangkat menjadi komandan Benteng ini.
Pemuda ini (Najmuddin) jauh sebelum kelahiran Sang Penakluk Jerussalem terlahir, Ia telah mempersiapkannya bahkan sebelum ia memiliki pasangan hidup. Mengapa berpikir sejauh itu? Bagi kita yang sibuk dengan urusan ‘BAPER’, marilah mengambil hikmah dari petualangan cinta beliau.

Ia memiliki seorang saudara bernama Assaduddin Syirkuh. Sang saudara merasa ada yang aneh dari Najmuddin saudaranya ini, karena untuk waktu yang lama ia belum juga mau memperistri seorang wanita pun. Ada apa gerangan dengannya? Mungkin kalimat itu yang dapat menggambarkan pikiran Syirkuh.
Pada suatu waktu, karena rasa penasarannya ini, ia kemudian bertanya kepada sudaranya Najmuddin: 
“wahai saudaraku, kenapa engkau belum juga menikah?”
Najmuddin menjawab :”aku belum menemukan seorangpun yang cocok untukku”
“Maukah engkau aku pinangkan seorang wanita untukmu?” tawar Syirkuh
“Siapa?” tandasnya.
“Putri Malik Syah anak Sultan Muhammad bin Malik Syah Sultan Bani Saljuk atau putri menteri Malik” Jawab Syirkuh
“Mereka semua tidak cocok untukku” tegas Najmuddin
Ia pun tambah heran dengan saudaranya ini, lalu kembali bertanya : “lantas siapa yang cocok untukmu?”
          Najmuddin menjawab:
”aku menginginkan wanita shalihah yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan akan melahirkan seorang anak yang ia didik dengan baik hingga menjadi seorang pemuda dan kesatria yang akan mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum Muslimin.”
Ini merupakan mimpinya. Syirkuh pun tak merasa heran dengan ucapan saudaranya itu. Ia bertanya kepadanya:”terus dari mana engkau akan mendapatkan wanita seperti ini?”
“barangsiapa mengikhlaskan niatnya hanya kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan rezekinya kepadanya,” jawab Najmuddin
Suatu hari, Najmuddin duduk bersama seorang Syaikh di Masjid di kota Tirkit berbincang-bincang. Disaat meraka sedang berbincang-bincang tersebit datanglah seorang wanita memanggil syaikh tersebut dari balik tabir sehingga seyaikh memohon izin kepada Najmuddin untuk berbicara dengan wanita tersebut. Najmuddin mendengar percakapan keduanya. 
Syaikh berkata kepada wanita itu:
”mengapa engkau menolak pemuda yang aku utus ke rumahmu untuk meminangmu?”
Wanita itu menjawab: “wahai Syaikh, ia adalah sebaik-baik pemuda yang memiliki ketampanan dan kedudukan, akan tetapi ia tidak cocok untukku.”
“lalu apa yang kau inginkan?” tanya syaikh
Ia menjawab: 
“tuanku asy-Syaikh, aku menginginkan seorang pemuda yang akan menggandeng tanganku menuju jannah dan aku akan melahirkan seorang anak darinya yang akan menjadi seorang kesatria yang bakal mengembalikan Baitul Maqdis ke dalam pangkuan kaum muslimin.”
Allahu Akbar, ucapan yang sama persis dengan yang diucapkan oleh Najmuddin kepada Saudaranya. Pemuda Shalih dan Pemudi Shalihah yang bercita-cita untuk menyiapkan seorang penakluk Baitul Maqdis.

Bangkitlah Najmuddin dengan hati yang amat bersyukur, bahwa keyakinannya akan hakikat keikhlasan niat, pasti Allah akan memberinya rezeki sesuai dengan niatnya.
Seraya memanggil syaikh tersebut, ia berkata
 “wahai syaikh aku ingin menikahi wanita ini”
“tapi ia seorang wanita fakir dari kampung”, jawab Syaikh
Dengan yakin, Ia menjawab : “wanita ini yang saya idamkan wahai Syaikh”
Maka menikahlah mereka, dan Allah mengaruniakan kepada keduanya seorang putra yang akan menjadi Kesatrian Sang Penakluk Baitul Maqdis Al-Quds, yang akan mengembalikannya ke pangkuan kaum muslimin. SHALAHUDDIN AL-AYYUBI.

Sumber asli : Kitabush Shiyam min Syarhil Mumti’ karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah.
Dikutip dari : Shalah Ad-Din Al-Ayyubi, Bathal Hiththin wa Muharrir Al-Quds Min Ash-Shalibiyyin (532-589 H)

                                                                                                            Palu, Rabu 10.01.18

                                                                                                                        Nastin

Minggu, 26 Februari 2017

Hubungan Tanpa Status sesama Aktivis Dakwah Kampus

Ku awali catatan ini dengan banyak banyak memohon ampun kepada Allah dari setiap kata, agar catatan ini membawa faedah yang banyak bagi penulis dan pembacanya.
Catatan ini ku tulis setelah mengikuti seminar bedah buku ADK oleh Andi Muhammad Akhyar S.Pd. M.Sc. pada Ahad, 26 Feb 2017 di Aula SMK N 2 PALU.

[“cinta di atas dakwah” ], Tak bisa dipungkiri ADK juga manusia yang tak luput dari dosa, tapi dosa dosa kecillah yang membuat kita ringan melakukan dosa besar termasuk dosa “jangan dekati zina”, bukan “jangan pacaran”, “jangan berzina”, bukan, sungguh bukan. Seperti petuah seorang ulama:
“hati-hatilah kamu atas dosa-dosa kecil, karena gunung terbentuk dari dosa-dosa kecil”
Pertanyaannya adalah mengapa bisa aktivis dakwah terjerumus pada “dekati zina”?

[tidak tundukan pandangan], dari mana datangnya lintah? Dari mana datangnya cinta? dari mata turun ke hati! Ini pepatah yang tak asing lagi di telinga kita, tapi sayang kita tidak mengambil pelajaran dari pepatah ini, bahwa jika tak ingin hatimu dirusaki oleh cinta maka tundukan pandanganmu wahai ADK. Jaga pandanganmu.
“katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “hendaklah mereka menahan pendangannya ....” QS. 24:30

[satu kelas], hati-hati dengan yang satu ini, ada seribu alasan untuk “dekati zina” melalui jalan ini, mulai dari pura-pura nanya ada tugas nggak, ada PR nggak, nanya dosen masuk apa kagak.
“ukhti, besok tugas apa aja ya?; iya akhi, banyak tugas a,b,c , jangan lupa kerjakan ya akhi,; syukran ukhti infonya. Jazakillahu khairan katsiran ukhti.”
Memang ADK nggak bisa nanya ke temen lain. Kenapa akhwat meski nanya ke ikhwah? Sebaliknya memangnya ikhwah nggak punya temen sesama ikhwah? Kan katanya ADK.

[facebook], di dunia nyata kita bisa tundukan pandangan, dunia maya? Apalagi ketika di beranda fb kita muncul foto si ikhwah, foto si akhwat, “oh ini ya yang namanya ukhti fulana, subhanallah jilbabnya syar’i banget; owhhh ini ya akhi fulan, ya ya ya, masya  Allah ia mengamalkan sunnah (*jenggotnya)” dan seterusnya. :/

Wahai ADK, di dunia nyata dengan susah payah engkau berusaha menjaga dirimu, menyembunyikan identitasmu, tapi di dunia maya, engkau berani memajang fotomu, berani upload foto yang terpampang wajah dan dirimu, untuk apa wahai ADK?

[belajar bareng], uhhhh, ini dia, yang kita sebenarnya bisa cegah dari awal, kenapa tidak cari anggota kelompok sesama ikhwah, sesama akhwat?, jawabannya ada di hatimu! Sungguh di hatimu. Kalaupun terpaksa, engkau tak akan membetah-betahkan dirimu di kegiatan ini. Allah dan diri kitalah yang tau jawabannya.

[musyawarah tanpa hijab], emmm, gimana membahasakan hal ini, padalah udah jelas bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan ketika berbicara dengan istri-istri Rasulullah harus dari balik hijab, apatah lagi kita?. Para sahabat saja yang hatinya telah diisi dengan cintanya pada Allah dan Rasul di atas segalanya, diperintahkan seperti itu, nah kita? Hanya seorang ADK. Tak ada yang menjamin hati kita. Berjam-jam, saling berhadapan, mendengar suaranya bahkan hingga hingga terlalu seringnya musyawarah bersama, kita hafal titik koordinasi tahi lalatnya. Dengan beraninya mengatakan “ketika kami berbicara dengan mereka tanpa hijab, kami tidak bawa hati.” Haaaaa? Maksudnya? Bukankah telah jelas sabda Rasul:

“tidaklah sepeninggalku ada ujian yang lebih berat bagi seorang lelaki kecuali ujian karna wanita” Mutafaqun Alaih

Masih mau berdalih?, bukankah sabda Rasulullah adalah mutlak 1000% benar? Mari mengambil pelajaran dari kisah sebuah hadits tentang tidak boleh mencelupkan tangan ke wadah air ketika baru bangun tidur, karena kita tidak sadar dimana tangan kita berada. Lantas seorang menolak sunnah tersebut dengan dalih “ya, saya tau ke mana tangan saya bermalam di ranjang”, Apa yang terjadi?
“saat pagi, dia dapati tangannya berada dalam dubur sampai pergelangan tangan”

Lantas? Kita mau berdalih apa lagi?
Kan di organisasi ini terdapat banyak harokah, yang tidak sepemahaman dengan kalian.
Aaaaa? Pemahaman kami? Sorry, ini bukan pemahaman kami, ini hadits dari Rasullullah. Dan kita yakin bersama bahwa semua harokah dakwah pasti berpegang teguh pada al-Qur’an dan Hadits bukan? Lantas alasan apa lagi wahai ADK?

Apakah kita tidak bisa mengambil pelajaran dari kisah tadi?
Apakah kita akan berdalih seperti orang yang menolak sunnah tersebut?
“ya, saya bisa jaga hati saya”
Hingga kemudian kita tersadar bahwa sabda Rasul adalah 1000% benar,

Apakah nanti ketika kita benar-benar ter-fitnah oleh wanita?
Apakah nanti kita akan tersadar ketika hati kita dipenuhi oleh fitnah yang mengantarkan kita para Aktivis Dakwah Kampus pada “hubungan tanpa status” sesama ADK?

Allahu a’lam


Rabu, 18 Februari 2015

Sistem perpajakan yang baik + pengelola yang amanah = kesejahteraan RAKYAT !


bismillah...
Yang menjadi topik penekanan dalam artikel ini yaitu dampak sistem yang baik dibarengi dengan pengelola yang amanah dalam konteks ini pemerintah bisa mencapai harapan yang diidam-idamkan yaitu kesejahteraan rakyat. Artikel ini akan banyak berkiblat pada sistem perpajakan islam, yang sistem ini sendiri secara langsung dicontoh dari Nabi Muhammad saw. Dalam islam terdapat salah satu sistem yang dikenal dengan ‘USHR’. Ushr atau dalam bahasa modernnya disebut tax atau pajak, yang dikelola serta ditetapkan sesuai dengan pertimbangan melalui sistem-sistem islam. Ushr bisa berupa pajak untuk tanah, pajak perdagangan dan lain-lain. Pada saat ini tidak banyak negara yang menggunakan sistem perpajakan islam.

Jika kita flashback bagaimana sistem ini mampu membuat sebuah daerah menjadi sejahtera, dengan pengelolaan yang baik pemerintah mampu menyediakan infrastruktur yang terbaik bagi masyarakat. Swat adalah daerah yang pernah menerapkan pengumpulan ushr terbaik di Pakistan (mungkin juga terbaik di dunia). Singkatnya daerah ini memiliki kekayaan alam agrarinya, juga memiliki kekayaan jiwa besarnya. Swat awalnya memang daerah yang sudah makmur, yang ketika dideklarasikan negara Pakistan 14 Agustus 1947, Swat dengan serta merta sudah bergabung.  Maka sejak berdirinya negara Pakistan hingga dua dekade setelahnya, Swat mendapatkan status sebagai wilayah yang memiliki otonomi khusus. Pada tahun 1968, pemerintah mampu menyediakan infrastruktur memadai seperti tujuh belas rumah sakit yang dibiayai oleh pemerintahnya, 248 sekolah dan tiga universitas yang dibiayai oleh pemerintah. Pembangunan ini dibangun dengan pendapatan daerah dari ushr dan zakat, utamanya berasal dari ushr, zakat pertanian. Karena daerah ini adalah daerah pertanian, jadi potensi zakat pertaniannya juga besar. Ushr dikenakan 5% untuk lahan yang ada irigasi dan 10% untuk lahan tadah hujan atau yang tidak ada irigasi. Dengan nisab  948 kg atau 4 wasaq gandum. Tentunya kala itu pemerintah memiliki sistem ushr yang terorganisir dengan baik. (Tanjung, 2014 hal. 140), namun keadaan ini mulai berubah ketika dicabutnya status otonomi khusus pada masa Jendral Yahya Khan sebagai president Pakistan pada tahun 1969, termasuk dihapuskannya pengumpulan zakat.
Terlepas dari penghapusan sistem ini, pertanyaannya adalah bagaimana pemerintah Swat menerapkan ini?. Bagaimana pemerintah mengolah pengumpulan ushr daerah meraka?.  Lagi-lagi hal yang perlu untuk ditanamkan dalam benak setiap orang sebagimana banyak ditekankan ketika kita belajar PPKN adalah sebagus apapun sistemnya jika tidak dibarengi dengan pengola (pemerintah) yang kuat dan bersih maka sistem akan pincang, semua akan sia-sia!, teori-teori tak akan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat, tak akan membuahkan hasil yang manis. Maka kuat dan bersihnya pemerintah merupakan pra syarat mutlak untuk mencapai kesejahteraan rakyat. (Tanjung, 2014 hal. 147)
Lalu bagaimana dengan zaman sekarang ini?, maraknya oknum-oknum yang tidak lagi amanah, korupsi merajalela hingga pelakunya pun tak menyadari jika dirinya telah menyeleweng !,  maka sekarang yang dibutuhkan adalah menyusun kembali pondasi-pondasi yang kuat dan amanah !.

Referensi :
Novel serial ekonomi syariah “Econom 2” karya Hendri Tanjung dan Irfan Azizi halaman 138-147.

Sabtu, 17 Januari 2015

bacaanku inspirasiku

assalamualaikum ukty..

setelah sekian lama rasanya tidak nge-post lagi, mungkin karena belum dapat inspirasi sesuatu kali yaa.. hehehe
ukhty, cerita kali ini datang dari sebuah buku judulnya tuh "JANGAN kuliah kalau nggak SUKSES", ada yang tau buku siapa ini?,.- ya buku akulah, kan punya ku-.. hehhehe salah, maksudnya buku karangan siapa ini?, yupp tha's right buku karangan Setia Furqon Kholid, yaaa itu dia nama beliau, singkatnya beliau adalah penulis, enterpreneur, yang mana kuliahnya itu GRATIS, sebab beliau adalah salah satu yang berkesempatan menikmati beasiswa Poetra Sempoerna Fondation ke New Zaelan, wooowww alhamdulillah A.M.A.Z.I.N.G.!

Ya iyalah very amazing!, siapa yang tidak mau kuliah di tempat yang bergengsi >_<.. GRATIS pula! doubel wowww yaaa.. ^_^ I HOPE I WISH, HOW ABOUT YOU? ARE YOU WISH? hehehe (nih penulis udah tau jawabannya masih juga tanya.. ckckck)

dari buku ini, aku dapat banyak inspirasi dan ilmu yang bermanfaat tentu, so berinvestasilah untuk buku.

dalam bukunya "JANGAN kuliah kalau nggak SUKSES" ada banyak motifasi yang bisa membuat kita menggebu-gebu..
"Sukses kuliah, organisasi dapat beasiswa pula!",  iya kalau bagi beliau yang sudah pernah kuliah, organisasi dapat beasiswa pula, pertanyaannya adalah apakah kita juga akan bernasib serupa dengan beliau?
ya iyalah pasti beda donk.. dengan usaha, doa, dan ikhtiar insya Allah segala sesuatu yang kita inginkan bisa saja dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa taAla.

nah pertanyaan selanjutnya adalah kapan ?
yang sabar donk... ! segala sesuatu akan berproses dengan sendirinya, rancangan Tuhan kita lebih sempurna dari angan-angan kita. hingga suatu saat kita akan menertawakan diri sendiri (ko' gitu?), karena semua yang kita dapatkan melampaui angan-angan kita. hehehe (untuk saat ini aku juga belum bisa se sukses Furqon)

tau ngga apa yang terjadi setelah membaca buku ini?
syukurnya aku bisa memberanikan diri untuk memulai suatu usaha (walaupun ketika menulis judul kali ini usaha ini baru berjalan 2 minggu sih),..
mungkin ada yang berpendapat.. ah untuk apa buka usaha toh orang tua juga masih mampu untuk biayain kita..!
hehehe opini ini juga tidak salah ko', silahkan yaa.. mau berpendapat apa aja,
tapi kan yang menjadi tolak ukur bukan karena orang tua mampu ataupun apapun,

yang terbayang ketika memulai usaha ini adaaklah "setidaknya bisa buat membiayai ongkos transportasi setiap hari udah cukup deh kaya'nya," alhamdulillah yaa
tapi tenyata tidak hanya itu yang bisa didapatkan, aku bisa nabung setiap selesai jualan. kan lumayan buat keadaan darurat.. hehehe alhamdulillah deh.. 

so,.. sesuatu yang besar itu berasal dari hal-hal sepele, kecil tapi berarti !
maka saran saya sih bagi yang ingin, mulailah dari sesuatu yang kita sukai, hobbi, serta mahir.
misalnya menjahit bisa buka tempat jahitan khusus, buat kue-kue, dan lain-lain tergantung your skill sih..

setelah memulai ada wejangan dari buku "JANGAN kuliah kalau nggak SUKSES" bagian mengolah keuangan, wejangan ini sangat bermanfaat, misalnya ini nih..
"orang kaya adalah mereka pengeluarannya jauh lebih kecil dibandingkan pendapatannya. orang yang nyaris kaya ditandai dengan perbandingan antara pemasukan dan pengeluarannya sama.sedangkan yang dikategorikan sebagai orang miskin dalah mereka yang pendapatannya lebih kecil dibandingkan pengeluarannya. walaupun penghasilannya Rp. 100jt per bulan, pengeluarannya lebih dari Rp.150jt per bulan tetap saja dikategorikan sebagai orang miskin. jadi, kesimpulannya kaya miskin tidak dinilai dari banyak sedikitnya kekayaan, namun lebih tepatnya sikap mental untuk menjadi kaya."
 jadi...
"mengejar menjadi orang yang kaya bukanlah segalanya, tapi kejarlah untuk menjadi orang yang sukses sebab ORANG YANG SUKSES SUDAH PASTI KAYA."

Sabtu, 03 Januari 2015

cerita "behind my story"

 cerita dibalik ceritaku
assalamualaikum...
oh iya aku lupa nih nulis tentang "cerita hijrahnya aku", cerita ini takkan lekang oleh waktu. masa-masa itu yang mengantarkanku atas izin Allah sampai bisa menitik jejak yang amazing ini. ^_^ hehehe amazing menurut aku sih. walaupun aku sudah mulai lupa kronologis original ceritanya sih... cerita yang kutuliskan ini mungkin tinggal serpihan memori yang tertanam diingatanku.

bingung mau mulai kisahnya dari mana, oh iya dari masuknya aku ke sekolah yang menempaku menjadi lebih baik dari sebelumnya. sekolah yang mengajarkanku bagaimana agamaku yang sebenarnya. sekolah tempat dimana aku bertemu dengan guru-guru yang baik, ukhty-ukhtyku sekaligus sahabat penitik jejak bersama.
yuupp ! inilah sekolahku. mungkin ada yang berpikir bahwa sekolahku ini adalah PESANTREN. yuupp that's false.. hehehe not true.
SMK N 6 PALU, itu dia sekolahku dan teman-temanku...

awalnya aku adalah remaja dengan ISLAM KTP waktu itu, aku islam karena orang tua ku islam juga.. itu kesyukuran juga sih.. ^_^

aku adalag remaja yang notabene keluargaku itu tidak paham akan agamanya sendiri, katanya yang PENTING ISLAM, PASTI MASUK SURGA, CUMAN DICUCI SEDIKIT DI NERAKA..

oh my god...

gini nih cerita hijrahnya aku, kisah ini kutulis bukan untuk apa-apa, ini hanya sekedar kisah jejak hidup yang mungkin bisa diambil pelajaran darinya,

waktu sekolah SMP aku TIDAK PAHAM AKAN AGAMA ISLAM KU INI,, entahlah ya namanya juga islam KTP ..
Jilbab? apaan itu. TIDAK GAUL. KUNO.. anggapan tololku masa itu.
ukhty, waktu masuk SMK, di sekolahku ini WAJIB PEREMPUAN ISLAM MENGGUNAKAN JILBAB KE-SEKOLAH.. awalnya sih terpaksa, yah pakai aja dari pada dimarah sama gurunya.

JILBABPUN buka pasang buka pasang, kadang pakai banyak bukanya..

sama seperti anak-anak SMK lainnya, aku yang suka berorganisasi masuk ke PRAMUKA DAN KISS(KAJIAN ISLAM SEKALI SEPEKAN)... PRAMUKA sih udah biasa yang tidak biasa itu KISS.. belum pernah aku ikuti.

 aaa diorganisasi KISS inilah awal cerita kenapa aku HIJRAH "hijrah dari lubangan lumpur kotor bau busuk itu"..

di KISS ini setiap minggu rutin diadakan agenda Kajian Fiqih dan lain-lain. tibalah pada-nya..
hari itu kita udah selesai membahas materi pokok tentang Bersuci. kini saatnya sesi keluh kesah unek unek segudang pertanyaan.
"JILBAB ITU WAJIB HUKUMNYA, JILBAB ITU PERINTAH DARI ALLAH, YAH KALAU PERINTAH HARUS DILAKSANAKAN, mulailah belajar untuk tidak buka pasang jilbabnya, shalatnya udah harus diperbaiki". kata guruku.
 kita semua hanya ngangguk-ngangguk tak ada komentar.. musholah jadi hening.. tiba-tiba...
"ADIK-ADIK ORANG MUNAFIK ITU TEMPATNYA ADALAH DI KERAK NERAKA PALING BAWAH. dan kalian tau bahwa siksa yang paling ringan di neraka adalah DIPAKAIKAN TEROMPAH DIKAKINYA HINGGA MENDIDIH DAN MELELEH OTAKNYA"-_-
Allah berfirman
"sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka." (QS. An-Nisaa : 145)
lagi-lagi semua orang hanya diam bertegun mendengarkan petuah pak guru. masing-masing mencerna dalam-dalam ucapan pak guru hingga untuk bersuara pun tak sanggup rasanya.  suasana kembali hening bak beku bagai es di kutub. tiba-tiba seseorang membuyarkan renungan kami..
"Pak kalau yang BUKA PASANG jilbab itu munafik?", tanyaku..

 jawab pak guru "IYA!, sebab mereka seenaknya buka pasang jilbabnya, pakai jilbab hanya di sekolah saja, kalau diluar tidak!, masya Allah, pakai jilbab hanya untuk supaya terbebas dari omelan guru-gurunya saja. di sekolah lain di rumah lain, itu mungkin bisa disebut orang Munafik, hanya Allah yang tau !"

ya Allah, sungguh terlalu kata-kata ini. Sedikit tapi menusuk di Hati. semua hanya diam.. mencoba mencari-cari celah untuk keluar dari himpitan kalimat ini..
kajian kali ini ditutup dengan PR bagi kami untuk mengaplikasikan ilmu yang kami dapatkan hari ini.

bayangan kalimat itu terus saja menghantuiku selama perjalanan pulang ke rumah. masya Allah..
terbayang SEDANGKAN siksa yang ringan saja mampu membuat otak meleleh, bagaimana dengan dilemparkan ke kerak neraka paling bawah.. masya Allah.. naudzubillah.. -_-

bagaimana nanti akhirku ini, sedang waktu semakin berkurang hari demi hari.. hatiku berontak seolah olah ada mantra "ayolah ilenk, berubah memang. kalau tak, kerak neraka dekat denganmu, ayo hijrah! kau harus keluar dari lumpur kotor bau busuk itu!, mau tinggal terus selama-lamanya? mau berakhir tragis.." aduhhh bagaimana ini !

hari-haripun berlalu dengan ketakutan akan siksa yang pedih ini.. JILBAB... SHALAT... mana pernah aku lakukan..  siksaku pasti sangat berat nantinya... kewajibanku semuanya terbengkalai.. tak ada Jilbab tak juga shalat.. astagaaaaaaaaaaaaaaaaa....

berminggu-minggu ku renungkan hal tersebut. hingga tibalah titik puncak GALAU INI dimana aku memilih untuk hijrah.. welcome JILBAB,.. SHALAT,..
mulailah ku cicil sedikit demi sedikit jilbabku..
sholat mulai kuperbaiki...

KARENA ISLAM IS MY CHOISE ! HIDUP INI BUKAN MILIKKU ! MASIH PANTASKAH UNTUK ANGKUH MENYEMBAH ALLAH ? PERINTAHNYA ADALAH MUTLAK ! SEBAB SEMUANYA ADALAH KEBAIKAN BAGI KITA !
MAKA HIDUPLAH DENGAN PILIHAN YANG TIDAK MEMBUAT KITA MENYESAL NANTINYA
"mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. dan mereka mendapat azab yang kekal."  (QS. AL-Maa'idah: 37)

salam sayang dariku...
Palu, 03 Januari 2015---Nastin----

Rabu, 24 Desember 2014

awal lembaran baru

lembaran baru !

"badai telah berlalu, kini saatnya mengukir prestasi". yupp.. ! that's right... :)

kisah kali ini, terukir ketika kami melangkah ke step selanjutnya.. untuk MENGUKIR PRESTASI

beribu maaf terucap dalam hati, memohon ampunan dari sang Khalik.

Aku sadar apalah diri ini tanpa bantuan dan ampunan Tuhanku.
"Maka Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ?" [QS. Ar-Rahman(55)]

derai air mata lagi-lagi membasahi pipi, kala ingat dengan seorang sahabatku. Betapa tidak, perjuannya terhitung sulit untuk manusia usia 18 Tahun. yang semestinya melanjutkan pendidikannya malah harus bekerja susah payah. KULIAH?

untuk kuliahpun harus terhenti sebab harapannya mendapatkan Beasiswa Bidik Misi pupus sudah. "ya bayar saja pakai uang sendiri" !. sebagian orang memang mampu untuk membayar uang pangkal masuk kuliah, tapi tidak untuk sahabatku yang ini. Ayahnya sudah berusaha mencari uang namun belum bisa juga untuk bayar, aku coba tanyakan mamahpun,tak membuahkan hasil (kata mamah :"kamukan juga mesti bayar, gimana mau bantu dia?"). sayapun berpikir biaya yang mesti dibayar masih tergolong sanggup dibayar sekitar "Rp. 1.600.000", namun tidak bagi sahabat saya ini, uang segitu besar bagi dia dan Ayahnya. :(

yahhh lagi-lagi air mata saya jatuh jika ingat akan perihal ini.

ya Allah apalah diri ini tanpa bantuan dan pertolonganmu.

coba bantu sebisaku, tanyakan sama guru kami namun tak ada titik terang jua. sampai kutuliskan keluh kesahku di F. Page universitas Tadulako, namun tak juga ada respon sedikitpun.

lagi-lagi terkuras air mata ini, namun masih saja terlintas harapan agar dia bisa kuliah.

"... Rabbanaaa Atinaa milladunka rahmatan-wa-'hayyi'lanaa min amrinaa rasyadaa" [Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)]. aamiin ya Rabbal alaamiin

Ya Allah ... Bantu kami .. bantu dia ... ku mohon .. :(

kemana lagi kiranya kami memohon bantuan, tak ada lagi tempat yang bisa kami mintai pertolongan .. ;(

adakah seseorang yang akan membawa setitik cahaya menerangi harapan di hati kami? adakah setitik cahaya itu? :(

kemana lagi kami harus mengadu? kepada siapa kami mengadukan nasib ini? ya Tuhanku bantu kami.. ku mohon.

adakah seseorang yang tergugah hatinya mau membantu sahabat saya ini? ya Allah, tiada daya dan upaya kecuali atas izinmu :)

"Ya Allah, berilah kami setitik cahaya yang menerangi ruang harapan di hati kami ini" aamiin aamiin ya Rabbal alaamiin

selepas hujan, sang pelangi datang

selepas hujan, sang pelangi datang!


ku awali kisahku kali ini dengan MOVE ON -nya diriku dari dia yang menitipkan duri di hati-ku.

"siapa bilang move on itu susah?.. ehem ehem :) iyah sih move on memang susah, tapi sesusah-susahnya itu ADA ALLAH BERSAMA-KU"

Allah SWT. berfirman bagi orang-orang yang sedang kesulitan:
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."

aku tak tahu harus mulai dari mana cerita ini,.. because I've been forget my bad storys.. *_* afwan ya kalau bahasa inggrisnya acak-acakan..
kata pepatah 'habis hujan terbitlah terang'. mungkin itulah kalimat yang cocok bagi ku saat ini.
pasalnya tak ada lagi kesedihan tentang si penitip duri itu. ciee... :)

ukhty.. ukhty, aku kini bukan lagi student only, but I'm a collage student, now. kini hidupku tak lagi seperti dulu tentunya, yang mudah jatuh cinta. ku mulai hidup dengan diri yang agak cuek dengan JATUH CINTA !.

aku tak mampu membendung rasa cinta ini.. !
cinta pada ALLAH SWT., RASULULLAH SAW., kedua orang tua-ku, adik-adik-ku, keluarga-ku, dan ukhty-ukhty-ku.. kecintaan ini tak akan pernah pudar. insya Allah.

kata Allah SWT. dalam al-Qur'an :
"maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?"

kini bukan saatnya untuk sekedar menyesali yang terjadi kemarin, kini saatnya untuk mengambil HIKMAH pelajaran dari kisah kemarin. yapp.. hikmah dari kisah yang pernah aku alami tentang si penitip duri:

"cinta berlandaskan pada kecerdasan, ketampanan, kekayaan, dan semua tentang dunia adalah HAMPA"..

selepas hujan, sang pelangi datang!. tak ada lagi air mata untuk si penitip duri, senyum kebahagiaan melepas gunda-gulananya jatuh cinta..!

siapa yang tahu, apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. aku selalu berharap Allah SWT. akan selalu menjaga ke-imananku hingga akhir hayatku.. aamiin


"wahai Dzat yang membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas agama-Mu"aamiin